10 Hal Yang Harus Kamu Ketahui Tentang UNPAD

Hasil gambar untuk unpad
Akhirnya SBMPTN 2018 telah dibuka dan setelah satu tahun lamanya menunggu, aku punya adik tingkat. Selamat ya kepada adik - adik yang telah diterima di Universitas Padjadjaran. Mungkin setelah berbulan - bulan belajar giat mempersiapkan diri untuk masuk ke universitas ini, kalian akhirnya sampai juga di gerbang menuju gelar S1 (hahaha, tentu saja kalian mengejar ini, ya?). Mungkin ada beberapa dari kalian yang diterima di pilihan ke-3. Karena jujur saja, aku ini adalah salah satu mahasiswa yang memilih UNPAD sebagai pilihan pertama. Namun betapa kecewanya ketika mendengar banyak teman - teman satu kost dan teman - teman satu fakultas yang berkata kalau UNPAD adalah pilihan ke - 2 atau ke - 3. Tentu saja, sebelum memilih UNPAD mereka memilih ITB, UI atau UGM terlebih dahulu. Jadi, ketika aku masuk ke UNPAD, aku menyadari bahwa banyak sekali mahasiswa buangan ITB dan UI (Let's face it, guys). Senang kalau misalnya mereka dengan bangga menyandang almamater UNPAD. Namun tidak sedikit teman aku yang mengatakan "Kalau saja aku keterima ITB...", lalu "UNPAD Perpustakaannya mana dah? Kok ga ada Starbucks kayak UI? Apaan tuh CISRAL (Perpustakaan umum UNPAD) ? Tuh perpus aktif?" Lalu, "Aduh, mata kuliah OKK (Nanti juga kalian tau) apaan dah? Ga guna banget," Dan yang paling sering aku denger, "Dikirain UNPAD di Bandung, eh taunya di Jatinewyork," Aku ngga akan munafik, karena yang terakhir aku memang berkata begitu. Niatku masuk UNPAD sebenarnya untuk mengejar jurusan Televisi dan Film, tapi aku sudah memiliki anggapan bahwa UNPAD itu di Bandung. Jadi... ya..., waktu awal - awal sih aku agak setengah - setengah. Tapi untungnya semakin lama aku semakin terbiasa. 

Jadi, jika kalian sudah keterima SNMPTN atau SBMPTN, minimal kalian harus tau real-nya UNPAD dan Jatinangor. Ngga semuanya serem, tapi ya itu'kan masalah persepsi. Ini dia : 10 Hal yang Harus Diketahui Mahasiswa UNPAD Jatinangor

1. UNPAD itu di Sumedang, Jatinangor. Bukan BANDUNG.
Nah, ini adalah persepsi mahasiswa baru atau calon mahasiswa UNPAD. Kebanyakan dari mereka berpikir :"UNPAD itu dulu di Dipati Ukur, Bandung dan sekarang di Jatinangor. Kayaknya ngga jauh - jauh amat deh tempatnya. Pasti masih sekitaran Bandung." Ya, kalau kalian punya pemikiran ini, kalian salah. Jatinangor - Bandung itu beda tempat dan jaraknya lumayan jauh. Kalau kalian mahasiswa sejati yang naik motor, kalian harus menempuh kurang lebih satu jam melewati Cibiru untuk sampai ke Bandung. Belum lagi kalau macet (sering banget), panas dan merayapnya luar biasa.Kalau kalian mahasiswa tajir bermobil, kalian harus masuk tol dulu, dari gerbang tol Cileunyi menuju gerbang tol Pasteur (Kalau mau ke kota). Kalau kalian mahasiswa Travel yang males bawa kendaraan, kalian hitungannya sama saja dengan membawa mobil. Ya, kalau ngga macet sih setengah jam juga nyampe. Tapi kalau macet, ya berdo'a aja. Anyway, aku ingatkan lagi ya! Jatinangor itu adalah kabupaten sumedang. S-U-M-E-D-A-N-G

2. Trio Daerah Kost - Kostan Favorit : Ciseke, Jalan Sayang dan Caringin.
Jadi, kalau misalnya kalian ditawarin sama Calo buat tinggal di kost - kostan yang bukan di 3 daerah ini, siap - siap jauh dari peradaban mahasiswa dan siap - siap tahun depan pindah kostan. Karena apa? Pasti kalian bakal tergoda dengan kost-kostan di daerah Ciseke, Jalan Sayang dan Caringin.  Mengapa aku bilang daerah ini favorit? Well, 3 daerah ini lumayan strategis dan ramai dengan mahasiswa. Kebanyakan kostan, warung makan, tempat nongkrong, tepat fotokopi, tempat belanja kebutuhan dan lain - lainnya itu berada di antara ketiga daerah itu. Mungkin agak sedikit jauh dari kampus, tapi jalan sedikit demi kumpul dan ngopi bareng temen itu ngga rugi 'kan? (Pengalaman nge-kost di daerah terpencil). Kalau kalian ingin kost - kostan di daerah yang dekat dengan kampus, aku sarankan kalian nge-kost di Cikuda atau Cisaladah (sebenarnya Ciseke juga bisa kok), tapi kalau kalian orangnya sosialita, lebih baik ngekost di 3 daerah itu. Untuk harga, jangan khawatir. Dari 5.6 juta pun kalian masih bisa dapat kamar di sana. Asalkan harus pintar - pintar cari kostan.

3. Jatinangor itu daerah penuh Kriminalitas
Kalau kalian sudah jadi mahasiswa Jatinangor selama satu tahun, kalian sudah bisa merasakan maraknya kejahatan di sekitar Jatinangor. Mulai dari pencurian motor, penjambretan, penjahat kelamin, copet, pencuri helm, hingga pencuri yang masuk ke dalam kamar kost. Wah, pokoknya Jatinangor ini lengkap dengan segala kriminalitas. Maka dari itu kalian yang sudah masuk ke UNPAD, harus hati - hati. Saya bisa menghitung setidaknya lebih dari 5 laporan kejahatan yang di posting oleh OA Line Info Mahasiswa Unpad dan Pesan Anak Unpad. Berdasarkan jumlah kasus, terhitung curanmor paling banyak terjadi. Ini mengindikasikan bahwa kriminalitas di Jatinangor sudah termasuk tinggi. Mungkin para pencuri ini berpikir bahwa kita masih mahasiswa yang baru lepas dari orangtua dan terkadang ceroboh, tak tahu berbuat apa. Kerentanan ini yang membuat para kriminal tersebut beranggapan bahwa kita ini mudah untuk dijadikan korban. Selain itu, tingginya kesenjangan sosial antara warlok (warga lokal) dan warga pendatang bisa menjadi pemicu banyaknya kriminalitas. Ya, sebenarnya kembali lagi ke prinsip : ada kesempatan, ada kejahatan. Pokoknya, kalian yang punya barang berharga : Motor, laptop, mobil, dompet atau lainnya, harus bisa menjaga mulai dari sekarang. Ngga ada salahnya meluangkan waktu menggembok roda motor demi keselamatan motor kalian (Beberapa bulan pertama aku ngga pakai gembok, tapi setelah temen satu jurusan ada yang kecurian motor (padahal di dalam kampus woy), langsung deh aku pake gembok.).

4. Tempat Nongkrong di Jatinangor itu MELIMPAH.
Bagi kalian anak - anak gaul hits yang suka banget sama yang namanya "ngopi" dan "Hang-out", atau sekedar "Di kafe nugas buat Wifi padahal sebenernya biar kalo apdet keliatan rajin dan keren", kalian ngga usah khawatir dengan Jatinangor yang bukan BANDUNG. Karena, di Jatinangor sudah banyak kafe - kafe hits ala - ala bandung yang makanannya udah modern dan instagramable. Ada banyak tipe dan kategori tempat hangout. Ini dia :
  • Sekedar makan dan ngobrol dengan budget mahasiswa hemat : Pujasera, Kantin Pedca. Angkringan samping Kunst
  • Ngobrol sambil menikmati makanan dengan budget tengah - tengah : Ayam Geprek, Ramen Bajuri, Mayasi, Jatos, Kedai Indra dll
  • Ngobrol bareng menikmati suasana, rasa makanan dan ke-aesthethic-kan suasana (bagi kalian mahasiswa kebanyakan duit): Kunst, Dunkin Donuts, J.CO, Checo, Giggle Box dan lain - lain.
  • Tempat nongkrong tanpa duit : Broklyn, MRU.

5. Sulitnya Ojek Online dan Rawan jika Bisnis Ojek Online di Jatinangor
Bagi kalian yang kebiasaan naik ojek online atau taksi online (Go-jek, Go-car, Grab, Uber, dll), di Nangor kalian harus bisa membiasakan diri untuk tidak terlalu bergantung kepada hal - hal online semacam ini. Tentu saja, banyak OA Line yang menawarkan jasa ojek online seperti Octo***, Kang G***h, dan lain - lain. Beberapa teman aku juga biasa order ojek online melalui OA Online ini. Tapi masalahnya sih ya cuma 1, ojek pangkalan. Di Jatinangor ini masih banyak warga lokal yang tidak suka dan bahkan membenci keberadaan ojek online. Banyak kasus di Jatinangor dimana para supir ojek online ini dipukuli dan dihakimi warga lokal. Tidak jarang yang kena korbannya adalah mahasiswa Unpad sendiri yang sedang mencari nafkah. Maka dari itu, aku sarankan kalian harus udah mulai mandiri. Kalau mau pakai ojek online, boleh, tapi jangan sampai terlihat oleh ojek pangkalan. Transaksinya bisa dilakukan ketika kalian sedang On The Way atau di saat sebelum naik ojek. Intinya kalian harus berhati - hati, apalagi jika kalian berniat menjadi salah satu driver ojek online. 

6. Ada TRAVEL Jatinangor - Bandung
Ya, kalau kalian hobi jalan - jalan ke Mall atau tempat - tempat keren di Bandung, kalian ngga usah khawatir. Jatinangor memiliki mobil Travel bagi mahasiswa ataupun warga yang ingin berangkat ke Bandung. Travel ini biasanya memiliki tarif antara 15K hingga 20K. Beberapa travel yang aku tahu dan pernah coba : Geulis, Kiswah, Arnes dan Padjadjaran (yang ini sepertinya sudah tidak ada lagi). Geulis dan Kiswah menurunkan penumpang di Dipati Ukur, sedangkan Arnes di Baltos. Oh iya, kalau kalian ingin lebih murah lagi, kalian bisa naik Damri. Tarifnya hanya 7K, namun memang tidak secepat mobil Travel dan banyak gangguan lain (pengamen misalnya). Setelah sampai di Bandung, gimana tuh? Jangan khawatir. Kalian bisa pesan Go-Jek, Grab, atau Uber di Bandung. Tidak seperti Jatinangor yang rawan, Bandung memang lebih banyak Ojek online dan warganya sudah mulai memaklumi. Asalkan tidak pesan di stasiun/bandara ya guys. Biasanya kalau jemput di tempat - tempat itu dan ketahuan taksi konvensional, driver-nya bisa diancam loh...

7. Sejak tahun 2016, UNPAD mengadakan Mata Kuliah OKK
Mahasiswa semester satu sejak tahun 2016 harus mengikuti mata kuliah OKK. Apa itu OKK? (Olahraga Kebugaran dan Kreativitas). Mata kuliah ini dilaksanakan setiap hari jum'at. Bagaimana sistemnya? Jadi nanti Unpad akan membagi seluruh mahasiswa menjadi beberapa kelompok besar dengan nama daerah di Jatinangor. Misalnya : Kelompok Hegarmanah, Kelompok Sayang, Kelompok Cibeusi. Nah, dari kelompok besar ini, dibagi lagi menjadi beberapa kelompok dengan angka. Misalnya : Cikeruh 1, Cikeruh 56, dan seterusnya. Anggota kelompok ini bermacam - macam. Misalnya dari satu kelompok ada yang jurusan Ilmu Politik, Peternakan, Jurnalistik, Kedokteran Gigi dan Keperawatan. 
Apa saja yang dipelajari? Pada beberapa minggu pertama, kami mendapatkan lecture mengenai kesehatan dan kebugaran, serta seni dan kreativitas daerah. Beberapa minggu kemudian kelompok-kelompok yang telah ditugaskan harus berkunjung ke daerah yang harus dibantu. Pada awalnya kami hanya bertemu, lalu survey. Tak hanya itu, kamipun memberikan lecture kepada warga lokal mengenai kesehatan. Sebelum berakhirnya mata kuliah ini, kami harus membantu warga membersihkan dan mengajak mereka olahraga (senam bersama). Di penghujung acara OKK akan dilaksanakan sebuah kegiatan bernama Inaugurasi OKK. Inaugurasi  ini menandakan akhir dari mata kuliah OKK. Di tahun kami, 2016, inaugurasi dinyatakan gagal. Hal itu disebabkan karena gagalnya pembuatan mozaik mahasiswa dikarenakan kesiapan panitia yang kurang dan tidak terlalu menguasai sistem mozaik. Acara di awal inaugurasi memang meriah, namun kegagalan tersebut menandakan bahwa panitia OKK sendiri masih kurang matang. 
Sebenarnya mata kuliah ini wajib, tapi jujur saja, teman - temanku banyak yang jarang kuliah saat OKK karena tipsen dan mendapat nilai lebih tinggi dari aku (yang hanya bolos satu kali. Thx, Unpad)

8. Ada Odong - odong di UNPAD biar mahasiswa ngga capek
Kalian yang pernah berkunjung ke Unpad pasti tahu kalau Unpad itu luasnya bukan main. Kalau kita mahasiswa Fisip, mungkin dengan jalan dari gerbang lama pun tak akan capek. Bagaimana kalau kalian mahasiswa FEB atau FPIK yang letaknya jauh dari gerbang? Waduh, kayaknya satu jam kemudian baru sampai. Nah, kalian ngga perlu khawatir. Kalau kalian ngga bawa kendaraan, kalian bisa langsung aja naik odong -odong atau angkutan umum yang telah disediakan Unpad. Odong - odong ini gratis dan tidak perlu bayar. Semua orang boleh menggunakan (bahkan warga lokal pun boleh). Odong - odong dan angkutan umum ini dibagi 2 jalur. Jalur IPA dan IPS. Biasanya nanti ada nomor dan kodenya. Kalian bisa lihat di mobilnya. Kalau mau berhenti, kalian bisa pencet bel atau mengatakan fakultas yang ingin dituju pada supir angkutan umum. Biasanya di jam - jam kuliah angkutan ini penuh bukan main. Ada yang sampai rela berdiri dan berdempet-dempetan. Hati - hati saja jangan sampai jatuh.

9. Pengetahuan yang Luas dari Pergaulan
Oke, aku mengalami culture shock ketika aku masuk ke Unpad. Aku tahu bahwa Jatinangor ini adalah ranah sunda dan aku merasa bahwa aku siap untuk menghadapinya. Tapi jangan salah, pergaulan dan kebiasaan mahasiswa itu berbeda - beda. Aku datang dari kota kecil bernama Tasikmalaya dan di lingkunganku, bicara "Urang / Maneh" itu kasar. Apalagi "Aing". Tapi disini? Hal itu sudah lumrah. Mungkin itu kebiasaan yang dibawa anak - anak Bandung ke Jatinangor, jadi mahasiswa pendatang pun mengikuti kebiasaan itu. Tak hanya itu, banyak sekali kebiasaan - kebiasaan luar yang belum pernah aku ketahui sebelumnya, di bawa ke kampus dan menjadi sesuatu yang lumrah. Ya, mungkin kalau di Tasik aku idak suka dandan dan make up. Tapi karena di Fikom orang - orang sudah memakai make up dari SMA (Like... whaaat...) aku jadi terbawa untuk mempelajari hal - hal seperti itu. Sense of fashionku pun berubah. Aku yang awalnya buta akan merk, tiba - tiba jadi tahu mengenai : HnM, Bershka, Pull & Bear, Uniqlo, Stradivarius, Mango, Zara, dan tempat shopping lainnya. Jujur saja, di Tasik tidak ada toko - toko seperti itu dan aku ini tipe orang yang tidak peduli dengan merek. Tapi sesampainya aku di Unpad dan bertemu teman - teman yang memiliki pengetahuan luas tentang life-style, akupun jadi terbuka wawasannya. Namun ini juga berbahaya, karena dompet kamu bakal terkuras (pengalaman kalo belanja sendiri tanpa orang tua). Kalian harus pintar - pintar memilah mana yang baik untuk kalian dan mana yang buruk. Aku tidak akan bohong dan berkata aku bisa memilih yang baik karena jujur saja, di semester 1 dan awal semester 2, aku sempat tersandung. Jadi, hati - hati ya guys!


10. Wifi UNPAD Luar Biasa Kencang
Bagian ini adalah yang paling aku cinta dari Unpad. Wifi Unpad sangatlah kencang. Aku ngga tau di fakultas lain bagaimana, namun di fakultasku sendiri, wifi unpad ini sangat kencang. Dulu sebelum ada sistem pengaman (Pintas), handphone kita bisa langsung ter-connect sendiri dengan wifi-nya. Tapi sejak adanya sistem pengaman Pintas, kita harus log-in terlebih dahulu. Dulu masyarakat luar bisa memanfaatkan wifi, tapi sekarang hanya mahasiswa unpadnya saja yang bisa. Kalian harus mengaktifkan Pintas terlebih dahulu di https://paus.unpad.ac.id/oauth/sign-in . Lalu kalian tinggal log-in di Pintas Unpad. Kalian akan mendapat Username, misalnya username milikku : Jasmine16***5. lalu kalian log in dengan password yang kalian atur sendiri. Kalau kalian sudah jadi mahasiswa, pasti tahu kok.

Post a Comment

Previous Post Next Post