Kisah Sedih Mahasiswa Perantau




Momen Sedih Mahasiswa Perantau – Banyak yang mengatakan bahwa merantau untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan salah satu awal dari kesuksesan. Perlu Anda ketahui sebelumnya, bahwa merantau untuk melanjutkan pendidikan ataupun bekerja sebenarnya bukanlah suatu perkara yang mudah.
Banyak hal yang perlu Anda pikirkan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk merantau ke kota orang. Kenapa demikian? Karena banyak tantangan di kota rantau nantinya yang sudah menanti Anda untuk Anda hadapi setiap harinya.
Homesick tentu sudah pasti dirasakan oleh setiap mahasiswa perantau dimanapun mereka berada. Kalau ditanya apa yang membuat mereka rindu terhadap rumah, tentu banyak sekali alasannya dan tidak bisa diungkapkan satu per satu.
Meskipun kegiatan Anda di kota rantauan sangat padat dan banyak pula yang Anda pikirkan setiap harinya, keinginan untuk pulang ke kampong halaman tentu selalu melintas di pikiran para mahasiswa perantauan. Sebelum Anda membulatkan tekad untuk merantau, berikut Mamikos berikan sedikit informasi terkait 10 momen sedih mahasiswa perantau yang bisa mengajarkan arti kehidupan.

Kisah Sedih Mahasiswa Perantau

Momen Sedih Mahasiswa Perantau
Momen Sedih Mahasiswa Perantau
Sebelum Anda memutuskan untuk merantau, tentu banyak alasan yang mendorong Anda untuk membulatkan tekad agar melanjutkan pendidikan di kota orang. Dari banyaknya alasan yang Mamikos temukan, banyak yang mengakui bahwa sebelum merantau para mahasiswa ini ingin melanjutkan kuliah ke tanah orang agar menemukan kembali tantangan hidup yang sebelumnya belum pernah ditemukan di kampong halaman.
Namun, kenyataannya setelah Anda hidup di perantauan, sederetan tantangan tersebut tentu tak semudah yang telah Anda bayangkan sebelumnya bukan? Banyak hal-hal baru yang terkadang membuat Anda lelah dan tak sengaja meneteskan air mata karena sudah tak mampu lagi menahan dan memendamnya. Namun, ternyata beberapa momen sedih tersebut perlahan mampu membuat Anda belajar mengenai arti kehidupan sesungguhnya.

1. Ketika Uang Bulanan Sudah Mulai Menipis

Makan dengan menu seadanya, menahan hasrat untuk jajan cemilan, serta menyampingkan untuk nongkrong di kafe bersama teman-teman tentu sudah bukan menjadi hal yang baru lagi bagi para mahasiswa perantauan. Kenyataan memang menyatakan demikian, bahwa sebagai mahasiswa rantau kehidupan Anda tentu akan berubah 180 derajat.
Anda tidak akan bisa menikmati momen-momen saat Anda dekat dengan keluarga, dimana Anda tidak perlu memikirkan soal keuangan. Ketika sedang berada di momen-momen uang bulanan mulai menipis, Anda pun harus bisa mengatur sebaik mungkin keuangan Anda.
Apabila tidak demikian, Anda pun bisa terancam tidak makan hingga sampai pada waktunya Anda dikirimkan uang bulanan kembali oleh orang tua Anda. Momen-momen seperti ini tentu mengajarkan Anda betapa sulitnya hidup jauh dari orang tua. Anda pun dituntut untuk bisa mandiri, tidak manja, dan tidak selalu harus memuaskan hasrat berbelanja Anda.

2. Ketika Sedang Merasa Sakit

Sehebat apapun kondisi fisik Anda, tentu me-manage kehidupannya di tanah orang juga tidak menuntut kemungkinan untuk tidak mengalami sakit. Ketika Anda sedang berada dim omen seperti inilah, Anda seperti merasakan arti kata pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga”. Mengapa demikian? Karena Anda harus bisa merawat diri Anda sendiri ketika sakit, kasarannya sudah sakit harus sakit-sakitan pula agar sembuh.
Jika dulunya di kampong halaman Anda masih dirawat dan diperhatikan oleh keluarga tercinta, tentu ketika merasa sakit Anda akan sangat merindukan momen-momen tersebut. Ingin rasanya Anda memberi kabar kepada keluarga di kampung halaman bahwa Anda sedang merasa sakit. Namun, biasanya bukannya merasa semakin sehat malah Anda akan merasa semakin sakit karena menahan rindu yang mendalam.

3. Merenung di Kamar Kosan

Sebagai anak kost yang tinggal di kota orang, secara tidak langsung tentu akan membuat Anda tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Setelah mendapatkan berbagai kesulitan ketika menjalani kehidupan sebagai anak kost, Anda pun tersadar tentang perjuangan hidup yang sesungguhnya ketika sedang terbaring santau di kamar kostan. Anda pun bisa menyadari bahwa apa yang Anda jalani sekarang ini semata-mata hanya demi masa depan Anda yang cemerlang nantinya.

Dengan kesabaran dan usaha yang tak putus-putus, Anda juga sadar bahwa Anda sedang berjuang meraih mimpi dan cita-cita yang Anda inginkan. Susah senang kehidupan sebagai anak kost diperantauan memang tak perlu Anda keluhkan. Saat ini, satu-satunya yang bisa Anda lakukan adalah melanjutkan perjuangan hingga kelak impian ada dalam genggaman dan orang tua Anda pun turut bahagia karena bisa melihat anaknya tumbuh mandiri dan dewasa.

4. Disaat Hari Raya Besar

Momen yang satu ini juga kerap dialami oleh para mahasiswa rantau diluar sana. Ketika hari raya besar seperti Lebaran ataupun Natal biasanya kita selalu berkumpul bersama keluarga tercinta di rumah, ada beberapa mahasiswa rantau yang hanya bisa merayakan hari raya besar sendiri di sudut kamar kost-kostan.
Ada yang berhalangan untuk merayakan hari raya besar dikarenakan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan untuk pulang, bahkan ada pula yang terhalang pulang karena kehabisan tiket untuk pulang ke kampung halaman. Momen-momen seperti ini nantinya akan Anda rasakan, dan bahkan bisa membuat Anda meneteskan air mata.

Jarak dan waktu serta kondisi sulit lainnya membuat Anda juga tidak memiliki pilihan selain tetap menunda hasrat untuk mengobati rindu. Namun, tak perlu khawatir karena Anda bisa mengobati sedikit rasa rindu Anda dengan canggihnya teknologi zaman sekarang. Anda bisa melakukan panggilan video bersama keluarga di rumah meskipun harus menyamarkan mata Anda yang sudah mulai berlinang air mata.

5. Mendapatkan Kabar Kalau Orang Tua Sedang Sakit

Saat Anda yang merasa sakit, mungkin rasa sedih Anda tidak akan lebih besar ketika Anda mendengarkan kabar bahwa orang tua Anda di rumah sedang dalam kondisi sakit pula. Mendapatkan kabar seperti ini akan membuat konsentrasi belajar Anda pun buyar sejenak karena yang ada di pikiran Anda hanyalah orang tua yang jauh disana. Momen-momen seperti ini dianggap sebagai momen paling sedih bagi para mahasiswa perantau yang bisa mengajarkan arti kehidupan.
Mengapa demikian? Karena secara tidak langsung Anda akan merenung dan bersedih karena selalu merepotkan orang tua dan belum bisa mengurus mereka ketika mereka sedang dalam kondisi sakit. Yang Anda bisa lakukan pun hanyalah berdoa sambil meneteskan air mata berharap agar orang tua Anda yang ada dirumah segera pulih dan bisa beraktifitas kembali.

6. Ketika Rindu Masakan Ibu

Feast of Asian Food Dishes
Jika Anda merupakan salah satu anak kos, Anda tentu terbiasa menghadapi kondisi dimana Anda sedang bingung akan makan apa hari ini. Momen ini pun dianggap sebagai momen sedih bagi mahasiswa perantau karena tidak ada yang akan menyediakan Anda makan seperti saat tinggal di rumah setiap harinya. Ibu, tentu tak akan pernah absen memasak dan menyajikan masakan-masakan sehat di meja makan setiap harinya dan Anda pun tak perlu bingung lagi harus makan apa hari ini.
Namun, nyatanya? Tinggal sendiri di kost-kostan membuat Anda terpaksa harus mengurus menu makananan Anda sendiri di setiap harinya. Dari momen seperti ini, setidaknya Anda bisa belajar untuk menyediakan makanan-makanan instan atau camilan ringan dalam kamar yang mungkin sebelumnya tak pernah Anda lakukan ketika berada di rumah.
Namun, apabila rasa lapar tak lagi bisa ditahan, Anda pun harus segera meluncur ke warung makan di sekitaran kost agar Anda tidak jatuh sakit karena kelaparan atau telat makan. Bagaimana pun juga, dengan menjaga pola makan ini Anda juga secara tidak langsung sudah belajar menjaga kesehatan tubuh dengan baik ketika jauh dari rumah.

7. Perkara Kebersihan dan Kerapian Kamar

Aktivitas yang padat di kampus menuntut Anda di setiap harinya harus selalu bergegas berpergian keluar dari kosan. Hal ini secara tidak langsung membuat Anda terkadang harus meninggalkan kamar dalam keadaan berantakan. Hasilnya, saat Anda pulang dari kampus dalam keadaan lelah, Anda pun tidak bisa langsung merebahkan badan Anda karena masih banyak pekerjaan yang harus Anda lakukan terlebih dahulu di kamar kosan yakni merapikan dan membersihkan barang-barang Anda agar tidak memenuhi tempat tidur.
Jika dulunya dirumah ada Ibu atau asisten rumah tangga yang membantu Anda merapikan kamar, ketika berada di kota rantau tentu semua hal tersebut tidak bisa lagi Anda dapatkan. Anda pun harus cermat dalam meletakkan barang-barang milik Anda agar mudah dicari dan tidak hilang.

Ketika Anda sudah resmi menjadi anak kost yang tinggal diperantauan, segala hal tersebut seperti menjaga kebersihan dan kerapian kamar memang harus Anda lakukan sendiri. Hal ini tentu berbeda dengan di rumah, ketika kamu mungkin biasa mengandalkan bantuan ibu atau asisten rumah tangga Anda untuk sekadar membersihkan atau merapikan kamar. Momen-momen seperti inilah yang akan mengajarkan Anda untuk tumbuh jadi pribadi yang mandiri.

8. Ketika Merasa Gagal

Sebagai mahasiswa tentu mendapatkan masalah yang bertubi-tubi dari kampus seperti tugas-tugas kampus yang menumpuk bukanlah suatu hal yang baru lagi. Terlebih setelah apa yang Anda lakukan sepanjang malam mendapat nilai buruk atau bahkan ditolak oleh dosen.
Hal lainnya ketika Anda berorganisasi, mengikuti perlombaan, pertandingan yang kamu berharap besar membuatmu semakin baik nyatanya gagal dan tidak jarang mendapat jengkalan dari orang. Sebagai mahasiswa rantau memang tidak akan tertantang sebelum Anda merasakan yang namanya gagal.
Sebab dari kegagalan inilah yang akan mengajarkan Anda untuk bisa mengetahui kemampuan Anda untuk dapat berjuang meraih apa yang ingin kamu wujudkan. Momen seperti ini akan mengajari Anda bagaimana berdamai dengan rasa sakit hati, meski saat mencobanya Anda harus menikmatinya sendiri. Lagipula tidak enak rasanya jika berbagi dengan keluarga yang jauh ataupun teman dekat jika yang dibagikan itu adalah kegagalan belum keberhasilan.

9. Ketika Bangun Kesiangan dan Ada Kuliah Pagi

Anda mungkin pernah terlambat datang ke kampus lantaran bangun kesiangan. Alasannya, Anda lupa memasang alarm atau bedagang di malam sebelumnya. Tapi, adakah yang bisa disalahkan atau dimintai pertanggungjawaban selain dirimu sendiri? Ya, hal sederhana seperti bangun pagi pun harus Anda pikirkan sendiri. Di momen seperti ini Anda bisa belajar untuk menemukan solusi demi bisa menjalani aktivitas Anda dengan baik.
Apabila dulunya di rumah ada Ibu ataupun asisten rumah tangga yang bisa membangunkan Anda setiap paginya, sekarang Anda harus menjauhkan harapan tersebut.
Anda harus bisa menemukan cara bagaimana supaya Anda bisa terbebas dari permasalahan Anda satu persatu. Jika terlambat bangun jadi masalah utama Anda, maka berusahalah dengan mengandalkan alarm atau memilih meninggalkan kebiasaan begadang di malam hari. Hal ini penting untuk Anda lakukan supaya Anda bisa belajar mengenai kemandirian secara perlahan dan tidak bergantung kepada seseorang pula.

10. Ketika Dikunjungi Keluarga

Disaat orang tua datang mengunjungi Anda secara tiba-tiba, tentu momen seperti ini adalah momen-momen terbaik yang pernah Anda rasakan selama menjadi mahasiswa rantau. Tapi sadarkah Anda bahwa momen ini juga akan menjadi momen sedih bagi Anda?
Bagaimana tidak? Ketika rasa senang dan rasa kangen Anda tercurahkan, waktu pun begitu cepat berlalu dan mengharuskan orang tua Anda akan kembali pulang ke kampung halaman. Tentu momen ini akan terasa sangat menyesakkan dan membuat Anda belajar untuk bisa “sok kuat” karena tak ingin melihat orang tua Anda bersedih pula karena melihat Anda bersedih.
Momen-momen seperti ini memang menjadi momen yang sangat tidak enak. Tapi itulah kenyataan yang harus dijalani oleh setiap mahasiswa perantau. Tak perlu khawatir, pelan-pelan Anda pun akan belajar tentang arti kedewasaan dari momen-momen kecil seperti ini. Walaupun tidak mudah, Anda harus tetap menjalaninya dengan tabah dan lapang dada pula.

Post a Comment

Previous Post Next Post