Perbedaan SNMPTN dan SBMPTN




Buat kalian siswa SMA, wajib hukumnya ngerti dan paham tentang 2 istilah penting ini terutama yang sudah duduk di singgasana kelas 12, apalagi yang nantinya berniat untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Kalau SNMPTN dan SBMPTN aja gabisa bedain, gimana bisa atur strategi ke depannya?

Nah, kalau belum ada gambaran jelas buat masuk PTN gimana? Ya paling engga kan ga kudet kudet amat broh ketika nanti banyak orang di lingkungan sekitar atau di media sosial bicara masalah SNMPTN dan SBMPTN

Buat angkatan 2015 yang sudah tau bedanya SNMPTN dan SBMPTN dari awal kelas 12 selamat!! Artinya kalian mengikuti perkembangan sebelumnya / ga kudet, karena istilah ini sudah muncul sejak tahun 2013. Nah, buat yang belum ngerti  mari dijabarkan perbedaan SNMPTN dan SBMPTN



SNMPTN
Merupakan kepanjangan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.  Seleksi yang bagaimana? Jadi di dalam SNMPTN, mekanisme seleksi calon mahasiswa PTN berdasarkan dari nilai rapor, nilai UN, prestasi  siswa selama SMA. Sesimpel itukah? Tidak juga,variabel penilaian SNMPTN sendiri juga kurang diketahui khalayak umum ( seperti indeks sekolah, prestasi alumni,dan lainnya bisa dibaca di >> sini ) Tapi inti dari semua penilaian SNMPTN adalah, seleksi ini menggunakan komponen apa yang sudah kita raih selama duduk di bangku SMA, tanpa test. Dulu sebelum tahun 2013 jalur ini dikenal sebagai SNMPTN Undangan.

Nah buat kalian yang masih fresh alias baru baru duduk di bangku SMA, persiapkan sejak dini, pertahankan prestasi dan buat rekam jejak prestasi yang terbaik agar saat mengikuti SNMPTN, kesempatan kalian untuk lolos memiliki presentase yang cukup besar.  Gunakan kesempatan emas ini dengan sebaik mungkin. Kenapa SNMPTN disebut kesempatan emas ? karena seleksinya tanpa test lagi, hanya menggunakan rekam jejak prestasi selama SMA, pendaftarannya gratis dan tentunya penginputan nilai dibantu guru serta kuota bangku kuliah yang di sediakan SNMPTN lebih banyak.

Yap, SNMPTN menyediakan kuota 50% dari kapasitas bangku kuliah yang disediakan. Jadi 50% calon mahasiswa diambil melalui seleksi SNMPTN ini. Ingat, angka 50% ini bukan setengah dari yang mendaftar, namun “setengah dari kursi yang disediakan PTN”. Jadi berapa kursi yang disediakan PTN? Umumnya perjurusan kurang lebih 50-200 kursi. Nah, 50% dari kursi yang disediakan akan diberikan pada mereka yang lolos jalur SNMPTN, sisanya akan diberikan pada mereka yang lolos di jalur lain seperti SBMPTN atau UM.
Jika ingin mendalami pengetahuan tentang SNMPTN untuk persiapan dan strategi di masa depan, bisa lihat di beberapa artikel berikut >> disini



SBMPTN
Singkatan dari Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Walaupun hanya memiliki perbedaan 1 huruf dari SNMPTN, tetapi memiliki perbedaan yang jauh dibanding dengan SNMPTN. SBMPTN ini sendiri merupakan seleksi masuk PTN yang umum, yakni menggunakan nilai ujian tertulis yang diselenggarakan serentak oleh semua PTN. Jadi variabel nilai semasa SMA tidak diperhitungkan, yang diperhitungkan adalah nilai dari hasil ujian tulis masuk PTN yang kalian bisa raih.

SBMPTN sendiri dianggap lebih fair oleh sebagian banyak siswa karena kompetisi masuk berdasarkan kemampuan yang dimiliki di hari itu yang dapat dipersiapkan sebelumnya. Sebenarnya sama fair-nya dengan SNMPTN, namun di dalam SNMPTN, sulit untuk mendapatkan prediksi mengenai lawan dan target yang harus dicapai untuk mengalahkan lawan.

Sedangkan di SBMPTN, kalian bisa mempersiapkan jauh hari untuk mengikuti testnya, kalian bisa memprediksi target untuk mengalahkan lawan melalui jumlah soal yang harus di jawab dengan benar. Dan dalam SBMPTN penilainnya jelas, yakni berdasarkan point yang didapat setelah mengerjakan soal.

Oh iya, perlu diketahui, SBMPTN memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi daripada UN. Bisa digambarkan bahwa UN adalah Pulau Jawa, SBMPTN adalah negara Indonesia. Jadi materi UN merupakan bagian kecil dari SBMPTN. Di SBMPTN juga dikenal sistem pengumpulan point, dari jawaban benar mendapat 4 point, jawaban salah dikurang 1 point dan kosong tidak mendapatkan point. 

Buat yang udah pesimis sama kemungkinan nilai SNMPTN atau buat kalian yang pantang menyerah   ( mencari alternatif selain  SNMPTN ), ada baiknya belajar sejak kelas 12, bahkan bisa lebih dini karena materi SBMPTN lebih susah dibanding UN. Apalagi jika masih semester 5, masih banyak waktu, sebelum waktumu banyak digunakan dan disibukan dengan kegiatan persiapan Uijan Nasional. Percayalah, dari 5 tahun terakhir, siswa belajar SBMPTN jauh lebih hari hasilnya lebih baik ketimbang mereka yang belajar spontan H-1 bulan SBMPTN.

Sekali lagi semua tergantung nasib. Tapi perlu kalian ingat bahwa nasib tidak semata terbentuk karena kehendak Tuhan, tapi nasib itu juga terbentuk karena usaha kalian, ya usaha dan doa , setelah itu Tuhan yang akan memutuskan yang terbaik. Semangat untuk kelas 12, jangan bersantai-santai untuk masa depan.

Post a Comment

Previous Post Next Post